Kamis, 20 Agustus 2009

Klasifikasi Bencana 2

Dalam tulisan saya Klasifikasi Bencana yang pertama membahas tentang bencana berdasarkan pada faktor penyebabnya. Kali ini saya akan membahas Klasifikasi Bencana berdasarkan urutan/ rangkaian peristiwanya.


Klasifikasi bencana
berdasarkan rangkaian peristiwanya adalah Bencana primer, sekunder, tersier dan kuarter. Dalam peristiwa bencana yang sesungguhnya bisa saja peristiwanya hanya bencana primer saja atau bisa berurutan hingga bencana tersier.

Definisi secara umum dari masing-masing kategori bencana yaitu:

  1. Bencana Primer adalah bencana yang murni disebabkan oleh faktor alam
  2. Bencana Sekunder adalah bencana yang terjadi karena kegagalan manusia dalam usahanya untuk mengendalikan, mengelola dan/ atau merekayasa alam.
  3. Bencana Tersier adalah bencana lanjutan yang diakibatkan oleh bencana sekunder
  4. Bencana Kuarter adalah bencana lanjutan yang diakibatkan oleh bencana tersier
Untuk lebih jelasnya mari kita ikuti contoh rangkaian peristiwa berikut ini.

  • Kota A berada di daerah perbukitan kapur yang kering dan selalu kekurangan air di musim kemarau. Kondisi ini banyak menyengsarakan masyarakat dan menimbulkan kerugian waktu dan biaya. Misalnya mereka harus mencari sumber air yang jauh atau menunggu pasokan air dari kota lain. Ternak banyak yang mati karena tidak tersedia makanan dan air yang cukup. Peristiwa ini sudah bisa dikategorikan sebagai bencana primer.
  • Untuk mengatasi kondisi diatas ada usaha dari pemerintah untuk membangun waduk di daerah hulu sungai yang akan menampung debit air pada musim hujan dan digunakan sebagai cadangan pada musim kemarau. Setelah waduk jadi maka kesejahteraan masyarakat meningkat dan waduk menjadi satu-satunya sarana penunjang kehidupan di musim kemarau. Karena kelalaian petugas atau buruknya upaya operasional dan pemeliharaan bangunan waduk maka pada saat curah hujan sangat tinggi terjadi over topping pada tanggul bendungan sehingga terjadi keruntuhan bendungan. Bencana ini menimbulkan koran jiwa dan harta benda sebanyak 3 kecamatan yang terletak di daerah hilir sungai dan juga menyebabkan putusnya jembatan utama di kota tersebut. Peristiwa ini disebut sebagai bencana sekunder.
  • Kecamatan D dan sekitarnya adalah daerah di lereng bukit yang jauh dari kota A dan akses jalan satu-satunya menuju kota adalah melalui jembatan yang putus akibat keruntuhan bendungan. Pascabencana putusnya jembatan, kecamatan D mengalami kekurangan pasokan makanan, bahan bakar, masyarakat kehilangan akses dan mobilitas menuju kota A, kehilangan mata pencaharian dll. sehingga sebelum dibangunnya jembatan darurat dan jembatan baru masyarakat di kecamatan D banyak yang mengalami musibah kelaparan, terserang penyakit dan kerugian yang lain. Peristiwa ini disebut bencana Tersier.
  • Karena kecamatan D dan sekitarnya belum juga menerima bantuan yang layak, kekurangan pangan dan layanan kesehatan serta kerugian yang lain maka terjadilah kekacauan sosial. Pencurian dan gangguan keamanan meningkat akibat daerah terisolasi. Peristiwa ini disebut bencana Kuarter.
Contoh lain sangat banyak dari rangkaian bencana, seperti gunung api, kegagalan panen, Meninggalnya seorang pemimpin dll.
Dari klasifikasi di atas maka kita menjadi bisa menilai suatu bencana termasuk dalam kategori bencana apa dan mengapa bisa terjadi. Suatu peristiwa yang kelihatannya merupakan bencana alam (primer) bisa jadi merupakan bencana akibat kesalahan manusia (sekunder) atau bencana ikutan lainnya (tersier atau kuarter).

Lanjut baca ya.......

Selasa, 04 Agustus 2009

Klasifikasi Bencana

Berdasarkan penyebab terjadinya maka bencana dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu bencana karena faktor alam dan bencana yang disebabkan oleh ulah manusia. Bencana yang disebabkan oleh faktor alam misalnya gempa bumi, tsunami, gunung meletus. Bencana yang disebabkan oleh faktor alam biasa disebut Bencana Alam.

Sedangkan bencana akibat dari ulah manusia misalnya kegagalan bangunan (tanggul jebol, jembatan/ gedung runtuh dll), teror bom, kerusuhan sosial, perang dll

Namun disamping contoh diatas, ada bencana yang merupakan kombinasi dari faktor alam dan ulah manusia.


Contoh dari bencana akibat faktor alam dan ulah manusia diantaranya adalah:
1. Banjir
Karena faktor alam: banjir terjadi karena tingkat curah hujan yang tinggi di daerah hulu sungai sehingga daya tampung sungai tidak mencukupi dan terjadi luapan di daerah bantaran sungai dan daerah hilir.
Karena ulah manusia: banjir terjadi karena penggundulan hutan sehingga terjadi peningkatan erosi permukaan tanah dan ketika terjadi hujan maka kemampuan tanah dalam menyerap air hujan menjadi berkurang/ hilang. Aliran air permukaan meningkat yang pada akhirnya semuanya mengalir menuju sungai yang kapasitasnya terbatas. Terjadilah banjir. Kasus lain adalah banjir di area permukiman padat penduduk atau perkotaan dimana saluran drainase tidak dibangun dengan baik.

2. Tanah longsor
Karena faktor alam: terjadi pelapukan batuan yang disebabkan oleh perubahan suhu oleh panas matahari dan hujan yang silih berganti sepanjang tahun, juga pelapukan karena aktifitas magma di dalam perut gunung berapi. Pelapukan batuan mengakibatkan lapisan tanah semakin menebal dari waktu ke waktu. Apabila penambahan ketebalan lapisan tanah tersebut terjadi pada lereng maka daya dukung lereng menjadi berkurang sehingga kestabilannya berkurang. Lereng yang kurang stabil apabila terjadi peningkatan kejenuhan air pada saat hujan ditambah dengan pembebanan di atas permukaan lereng maka akan mudah terjadi longsor.
Karena ulah manusia: Lereng atau tebing dapat terjadi longsor oleh kegiatan manusia seperti pengeprasan (cutting), pembangunan perumahan dan jalan, penambangan dll. yang semuanya dapat mengganggu kestabilan lereng.

3. Masih banyak contoh bencana dari kombinasi antara faktor alam dan ulah manusia yang dapat kita temui seperti kekeringan, kelaparan dll.

Dalam bencana kombinasi di atas penyebabnya bisa salah satu faktor misalnya alam saja atau ulah manusia saja tapi yang sering terjadi adalah akibat kedua faktor secara bersama-sama.

Lanjut baca ya.......